Masyarakat Glugu sejak zaman sebelum kemerdekaan sudah dikenal sebagai masyarakat yang religius di wilayah kecamatan Deket dan di kabupaten Lamongan. Keadaan social keagamaan ini terciptakan tidak lepas karena perjuangan cikal bakal dan para leluhur sejak abad XVI.
Namun pola kehidupan masyaarakat Glugu pada saat itu masih awam. Sebagaian masyarakat masih ada yang mempercayai ajaran aminisme dan dinamisme. Berkat kegigihan dan keikhlasan perjuangan para leluhur , akhirnya ajaran aminisme daan dinamisme dapat dihilangkan sekitar pertengahan abad XVII an.
Adapun cara yang digunakan para leluhur Islam saat itu adalah dengan cara mengadakan pengajian majelis ta’lim dan kesenian LESBUMI di rumah-rumah, musala, maupun mesjid. Kegiatan pengajian majlis ta’lim ini semkin lama semakin berkembang pesat dan semakin banyak diminati masyarakat. Sampaikurun waktu terentu sekiar tahun 1920 M masyarakat Glugu mayoritas sudah bisa baca tulis arab dan Al Quran, namun masih minoritas yang bisa baca tulis latin.
Tuntutan masyarakat kan kebutuhan untuk mendapatkan pembelajaran baca tulis latin, seiring tuntutan zaman yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya baca tulis latin. Akhirnya tokoh-tokoh masyarakat menemukan alternatif untuk mengkoordinir dari beberapa kelompok mejelis ta’lim yang ada dipusatkan di mesjid dan menjadi kegiatan madrasah diniyah. Adapun materi yang diajarkan meliputi kajian-kajian ilmu agama dan cara baca tulis latin.
Setelah kemerdekaan dan karena pengaruh bangsa-bangsa penjajah , kedudukan baca tulis latin dan pengetahuan umum lainnya semakin menjadi tuntutan masyarakat sekaligus tuntutan zaman. Kemudian ditambah dengan adanya kebijakan pemerintah tentang pentingnya ijazah formal sebagai syarat untuk memeroleh pekerjaan/kewdudukan/pegawai negeri /pegawai dan/pejabat pemerintah.
Dengan permasalahan di atas , maka untuk menjawabnya para tokoh masyarakat berinisiatif untuk menjadikan madrasah diniyah menjadi madrasah ibtidaiyah formal. Akhirnya pada tahun 1950 secara resmi didirikan madrasah ibtidaiyah dengan nama “ HIDAYATUSSIBYAN “ dalam naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dengan akta notaries Joenoes E. Maogimon, S.H. Nomor 103/1986
MI Hidayatussibyan berdiri tahun 1950, dan mendapat status terdaftar di Kantor Depag Lamongan pada tanggal 23 April 1993. Kemudian Besrstatus Diakui pada tahun 1995, Berstatus Disamakan pada tahun 2001, dan sampai perkembangannya Terakreditasi A (Unggul) pada tahun 2006 .
Alhamdulillah puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang setinggi-tingginya karena MI Hidayatussibyan sejak berdiri sampai sekarang secara kontinew semakin berkembang secara dinamis dibidang mutu dan prestasi maupun di bidang finansial dengan tetap berpijak pada cirri dasar madrasah “ almuhaafadzotu ‘alal odimiimish shoolih wal ahdu bil jadidil ashlah “ dalam membentuk generasi yang “ mabaadiy khoiro ummah “.